Hy sobat, alhamdulillah dengan izin Tuhan saya masih disempatkan untuk menulis di blog sederhana ini.
Nah, langsung saja pada intinya yaa..! Pernahkah sobat berkunjung ke kota Purbalingga? Atau ke Desa Karangreja? Nah, untuk masyarakat Purbalingga tentunya tahu kan nama Gua Lawa? Hmm, bagi yang belum tahu,segeralah meluncur dan menikmati suasana menyejukan disana, ayoo buruaannn!!
Nah, langsung saja pada intinya yaa..! Pernahkah sobat berkunjung ke kota Purbalingga? Atau ke Desa Karangreja? Nah, untuk masyarakat Purbalingga tentunya tahu kan nama Gua Lawa? Hmm, bagi yang belum tahu,segeralah meluncur dan menikmati suasana menyejukan disana, ayoo buruaannn!!
Menakjubkan! Gua Lawa yang terletak di Purbalingga-Jawa tengah merupakan
keajaiban alam yang
mungkin satu-satunya di
Indonesia. Umumnya gua-gua yang ada di
Indonesia terdiri dari batuan
kapur dan berada di lereng bukit, sehingga
sering melahirkan stalagnit
dan stalagmit. Sedangkan Gua Lawa termasuk
gua vulkanik yang terbentuk
dari lava pegunungan aktif yang meleleh dan
mengalami pendinginan
beribu-ribu, bahkan berjuta-juta tahun
.
Proses pendinginan lava ini
mengakibatkan batuannya keras dan kuat
dengan warna hitam tanpa menimbulkan
stalagnit maupun stalagmit. Tebal
batuan bisa mencapai 50 meter, sehingga tahan
terhadap guncangan.
Letaknya juga tidak di lereng bukit, tapi di
bukit. Proses alami dari
gaya tarik bumi tidak mungkin terjadi di
daerah kapur. Ciri-ciri gua
vulkanik antara lain terdapat lorong dan mata
air yang terjadi secara
alami.
Untuk
menikmati keindahan Gua Lawa,tidak harus memgeluarkan banyak biaya.
Namun,jika kita ingin menjelajah kedalam gua, kita harus menuruni lubang tanah
yang menganga dan menelusuri lorong-lorong.
Melewati jalan selebar satu
meter, kita akan menikmati kelembaban di
dalam gua dan kesejukan mata
air yang selalu menetes dari dinding-dinding
gua. Di setiap dua-tiga
puluh meter perjalanan menelusuri gua, kita bisa
menengok ke atas dan
sebagai fentilasi gua. Lubang-lubang itu
terbentuk dari proses alam,
bukan dibuat manusia.
Semula
terdapat 17 lubang. Belakangan dua lubang mengalami kerusakan
dan mulai menyempit dengan sendirinya. Di
atas lubang-lubang itu, kini
dibuat atap permanen dari genteng berbentuk
jamur. Dari jauh ia tampak
asri. Setelah menelusuri gua sepanjang 1,5
km, tentu kita akan merasa
capek. Tapi keajaiban-keajaiban yang bisa
kita temukan di bumi
Purbalingga ini, akan segera mengusir rasa
lelah. Apalagi untuk mereka
yang menyukai olahraga jalan sehat. Tidak
hanya kesegaran tubuh yang
bisa didapat, tapi juga kesegaran pikiran dan
jiwa.
Ada sekitar 14 nama gua yang bisa kita
temui dalam satu perjalanan di
Gua Lawa itu. Masing-masing gua mempunyai
cerita dan legenda
tersendiri, yang tentu sangat menarik untuk
didengarkan. Saat memasuki
pintu gua misalnya, kita bisa menyaksikan
'Gua Batu Semar'. Nama ini
diambil karena di dalam gua itu terdapat
sebuah batu yang sangat mirip
dengan sosok Semar, seorang tokoh dalam jagat
pewayangan. Ini adalah
batu alami yang sudah berada di tempat itu
selama jutaan tahun silam.
Dengan satu kali kelokan, perjalanan
akan mengantarkan kita di 'Gua
Dada Lawa'. Gua ini sangat indah karena di
samping bentuknya seperti
dada kelelawar raksasa, juga memiliki kolam
yang airnya sangat jernih
dan tidak pernah kering. Setelah meninggalkan
Gua Dada Lawa, kita
memasuki satu lokasi yang memiliki tiga buah
gua, yaitu 'Gua Pancuran
Slamet', 'Gua Sendang Slamet', dan 'Gua
Sendang Drajat'. Kedua gua yang
disebut pertama memiliki pancuran air yang
tak pernah kering. Konon,
siapa saja yang mencuci muka dengan air dari
pancuran ini akan menjadi
awet muda dan memiliki selalu berseri-seri.
Sementara 'Gua Sendang
Drajat' terdapat mata air yang diyakini mampu
mendatangkan rezeki bagi
siapapun yang meminumnya.
Lokasi
obyek seluas 11 hektar dan berada di sisi timur Gunung Slamet
ini memang dilengkapi dengan fasilitas
bermain anak-anak, taman
'kenangan' bagi remaja, dan panggung terbuka.
Ada juga beberapa patung
badak dan kura-kura dengan ukuran raksasa.
Beberapa tahun lalu, Gua
Lawa bahkan dilengkapi dengan sebuah kebun
binatang mini yang menampung
sejumlah jenis satwa. Sekarang, pengunjung
tak bisa lagi menyaksikan
berbagai satwa di sana.Di samping biaya
pemeliharaan yang tinggi,
kurangnya rasa memiliki di kalangan warga
juga menjadi kendala utama
untuk bisa mempertahankannya.
Suasana teduh sangat terasa di lokasi bermain
anak dan taman kenangan.
Banyak pohon pinus yang sudah mulai besar. Di
samping untuk
kesejukan, pohon-pohon juga berfungsi
menampung kadar air dalam tanah.
Gua Lawa berjarak sekitar 25 km di sisi utara
pusat kota Purbalingga.
Bisa ditempuh selama satu jam dengan melewati
jalan menanjak dan
berkelok. Untuk mencapai tempat yang indah
itu, tersedia cukup banyak
kendaraan umum. Perjalanan juga bisa
dilakukan dari kota Purwokerto
melewati wanawisata dengan rimbunan
pepohonan.Selain untuk tempat rekreasi,
gua ini juga banyak digunakan para ahli geologi untuk bahan penelitian.
Hmm, gimana sobat? Tertarik untuk menghabiskan waktu disana? Yukk, langsung meluncurrr :-D
gua ini juga banyak digunakan para ahli geologi untuk bahan penelitian.
Hmm, gimana sobat? Tertarik untuk menghabiskan waktu disana? Yukk, langsung meluncurrr :-D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar